Ada
kalanya masing-masing dari kita membutuhkan ruang lebih untuk diri sendiri
tanpa ada yang mengganggu.
Sudah
berapa hari sejak kamu mengatakan 'pergi' untuk sementara waktu, lima hari?
enam hari? Ach.... aku hanya bisa menghitung hari di kalender itu sambil
merutuki diri sendiri. Hanya karena keegoisanku kah kau memilih 'pergi' atau
karena kau ingin membuatku jera agar aku tak lagi terus-terusan mengegoiskan
diri.
Aku
masih suka berandai-andai, andai saja kau bisa membaca semua tulisan perasaanku.
Andai.... dan cuma seandainya kamu lebih mendengar apa yang kukatakan. Tapi,
inilah kenyataannya... kau memilih 'pergi' entah sampai kapan. Aku hanya bisa
diam dan frustasi dengan semua kelakuanmu. Menggantung kah sekarang semua ini?
Kau hanya diam dan entah apa maksudmu.
Kalau
memang kau melakukan semua ini hanya agar aku jera, ya.... aku sudah jera dan
tak akan lagi seperti itu. Aku sudah jera dan ingin melihat senyummu lagi.
Ternyata tanpamu meski cuma beberapa
hari saja membuatku sangat-sangat-sangat frustasi.
Arrrggghhh.........
kamu bukan satu-satunya wanita yang hidup di dunia ini tapi kamu telah mampu
menyita seluruh hidupku.
No comments:
Post a Comment