TUGAS
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Mata Kuliah: Human Resource Management
OLEH :
SUWANDI S. SANGADJI
55113120209
PROGRAM PASCA SARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2014
1. Pendahuluan
Manajemen Sumber Daya Manusia
merupakan pilar fungsi utama organisasi dalam mendukung pola penentuan strategi
dan kebijakan secara terpadu. Keputusan-keputusan sumber daya manusia yang sehat
harus didukung oleh informasi mengenai sumber daya manusia yang baik. Suatu
perencanaan tentu berkaitan dengan tujuan masa depan, dengan demikian suatu
perencanaan harus benar-benar cermat dan matang karena bersangkutan dengan
harkat dan hajat hidup manusia. Perencanaan dapat diibaratkan sebagai inti
manajemen, karena perencanaan membantu untuk mengurangi ketidakpastian diwaktu
yang akan datang dan oleh karena itu memungkinkan para pengambil keputusan
untuk menggunakan sumberdaya mereka yang terbatas secara efisien dan efektif.
Perencanaan SDM yaitu menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan organisasi
pada masa yang akan datang guna menghindari mismanajemen dan tumpang tindih
dalam pelaksanaan tugas perencanaan organisasi.
Perencanaan organisasi merupakan
aktivitas yang dilakukan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi
perkembangan organisasi. Meramalkan sumber daya manusia, perlu memperhitungkan
perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran. Perencanaan sumber daya
manusia memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja
diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, serta pelatihan dan pengembangan
jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang
karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang
konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi. Syarat – syarat perencanaan sumber
daya manusia harus diketahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya, harus
mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang sumber daya manusia, serta
mempunyai pengalaman luas tentang job
analysis, organisasi dan situasi persediaan sumber daya manusia.
2. Perencanaan Dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia
2.1 Teori Sumber Daya Manusia
Ndraha
(1999: 9), mengemukakan bahwa sumber daya manusia (human resource)
adalah “The People Who are ready, willing, and able to contribute to
organizational goals”, yang dimaksud dengan organisasi dalam “Organizational
Goals” bukan hanya industri atau perusahaan, tetapi juga oragnisasi di
berbagai bidang : politik, pemerintahan, hukum, sosial, budaya, lingkungan, dan
sebagainya. Jadi Sumber Daya Manusia itu terdiri dari dua sisi Sumber Daya (SD)
dan sisi Manusia (M). Dimensi pokok sisi Sumber Daya ialah kontribusinya
terhadap organisasi terhadapnya, yang pada gilirannya menentukan kualitas dan
kapabilitas hidupnya.
SumberDaya
Manusia (SDM) itu adalah manusia sebagai sumber daya yang dapat memberikan
sumbangan terhadap organisasi baik sumbangan saran, pikiran, tenaga, uang dan
lain-lain dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga manusia diperlakukan
sebagai mahluk yang benar-benar berkompeten dalam menentukan kualitas dan
kapabilitas dirinya.
Selanjutnya
Nawawi (1998: 40) mengemukakan sumber daya manusia sebagai berikut :
1.
Sumber
Daya Manusia (SDM) adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi
(disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan).
2.
Sumber
Daya Manusia (SDM) adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam
mewujudkan eksistensinya.
3.
Sumber
Daya Manusia (SDM) adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai
modal (non Material atau non financial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat
diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam
mewujudkan eksistensi organisasi.
Berdasarkan
penjelasan tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sumber daya manusia
merupakan potensi manusia yang nyata baik secara fisik atau non fisik yang
dapat memberikan sumbangan kepada suatu organisasi sehingga dapat mewujudkan
eksistensi organisasi yang dikelolanya sesuai dengan cita-cita dan tujuan yang
ingin dicapai.
2.2
Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut
George R. Terry, dalam
Nawawi (1998: 39-40) mengemukakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan atau
organisasi yang sudah ditentukan sebelumnya dengan mempergunakan bantuan orang
lain.
Pengertian
tersebut secara eksplisit menyatakan unsur sumber daya manusia dengan
menyebutkannya “bantuan orang lain”. Oleh karena itu pengertian ini sangat
dekat hubungannya dengan pandangan-pandangan baru di dalam manajemen sumber
daya manusia. Kedekatan itu tersurat dan tersirat dalam pengakuan bahwa untuk
mencapai tujuan organisasi, terdapat sejumlah manusia (SDM) yang ikut berperan
dan harus diperankan.
Ermaya (1998:14) mendeskripsikan manajemen sebagai
kemampuan yang berhubungan dengan usaha untuk mencapai tujuan tertentu dengan
jalan menggunakan manusia dan berbagai sumber yang tersedia dalam organisasi
dengan cara yang seefisien mungkin.
Dari
pengertian tersebut, dapat ditarik pokok-pokok pemikiran bahwa manajemen adalah
suatu usaha serta kemampuan yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang saling
berkaitan, terpadu dan berurutan antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai
tujuan dalam suatu organisasi, dengan menggunakan bantuan orang lain (manusia)
dan berbagai sumber, baik itu sumber daya alam atau teknologi dengan
memperhatikan lingkungan hidup.
Menurut
Nawawi (1998: 42) manajemen sumber daya manusia adalah proses mendayagunakan
manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis
yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi. Dalam
rumusan ini dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah
pengelolaan individu-individu yang bekerja dalam organisasi berupa hubungan
antara pekerjaan dengan pekerja (employer, employee), terutama untuk
menciptakan pemanfaatan individu-individu secara produktif sebagai usaha untuk
mencapai tujuan organisasi dan dalam rangka perwujudan kepuasan kebutuhan
individu-individu tersebut.
Handoko
(1998: 4) mendeskripsikan pengertian Manajemen
Sumber Daya Manusia sebagai
penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya
manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi.
Pemaknaan
manajemen sumber daya manusia menjadi paradigma bahwa Manusia sebagai makhluk
sosial sangat berkepentingan untuk berinteraksi kepada orang secara individu
maupun organisasi demikian pula sebaliknya. Dengan kata lain bahwa manusia
merupakan motor penggerak, tanpa manusia organisasi tidak akan berfungsi. Manusia
merupakan faktor utama dalam mewujudkan eksistensi organisasi, sehingga
eksistensi organisasi diwujudkan melalui kegiatan manusia yang disebut bekerja
dan berkarya. Oleh karena itu kompetitif atau tidak eksistensi suatu organisasi
tergantung atau ditentukan oleh manusia yang sangat penting artinya dalam
menghadapi perubahan lingkungan saat ini dan mendatang seperti timbulnya era
globalisasi dan pelaksanaan otonomi daerah. Setiap organisasi atau perusahaan
tidak dapat menolak fakta bahwa sumber daya manusia merupakan faktor sentral
dalam upaya mewujudkan eksistensinya berupa tercapainya tujuan bisnis maupun
sosial.
Ermaya
Suradinata (1996: 14-15) menjelaskan bahwa Manajemen sumber daya manusia
merupakan modal dan kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan manusia,
manusia merupakan sumber terpenting yang mutlak dianalisis dan dikembangkan
dengan cara tersebut baik, waktu, tenaga dan kemampuannya benar-benar dapat
dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan organisasi maupun bagi kepentingan
individu manusia sebagai makhluk sosial.
Berdasarkan
deskripsi maupun teori yang telah dikemukakan tersebut diatas, disimpulkan
mengenai manajemen sumber daya manusia secara universal adalah sebagai berikut sebagai
berikut :
1. Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah daya manusia yang berhubungan dengan integrasi
sehingga menjadikan semua anggota organisasi terlibat untuk memperoleh tujuan
yang diinginkan.
2. Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah pengelolaan individu-individu yang bekerja dalam
organisasi, yang di dalamnya adalah manusia. Manusia merupakan faktor utama
dalam mewujudkan organisasi, tanpa manusia organisasi itu tidak akan berfungsi.
Jadi eksistensi organisasi itu diwujudkan melalui kegiatan manusia yang disebut
bekerja, serta kompetitif atau tidaknya eksistensi suatu organisasi tergantung
pada manusianya.
3. Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah sumber daya industrial yang diharapkan memberikan
sumbangan maksimal kepada organisasi atau perusahaan yang perlu diorganisasikan
agar berjalan efisien dan efektif. Dengan demikian aspek Manajemen Sumber Daya
Manusia sebagai sumber daya memberikan kontribusi semaksimal mungkin kepada
organisasi.
Dengan
demikian dapat dikemukakan bahwa sumber daya manusia sebagai human resource
adalah tenaga atau kekuatan manusia (energi atau power). Sumber
daya manusia yang juga disebut sumber tenaga, kemampuan, kekuatan, keahlian
yang dimiliki oleh manusia, dipunyai juga oleh unsur alam contohnya : air, uap,
matahari dan sebagainya.
Manusia
sebagai perencana, pelaksana, pengendali dan evaluasi suatu pembangunan dan
menikmatinya hasil pembangunan, sangat mempengaruhi keberhasilan pembangunan.
Karena mempunyai peran yang sangat menentukan tersebut, maka manusia yang
membangunnya haruslah manusia yang mempunyai kekuatan, kemampuan, kualitas dan
profesional di bidangnya. Dengan demikian manajemen sumber daya manusia sebagai
suatu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pergerakan (actuating) dan penilaian/pengawasan (controlling)
sedemikian rupa sehingga SDM memberikan kontribusi secara makro sekaligus SDM
harus diperlakukan dengan semestinya (layak dan adil).
2.3
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Sumber
daya manusia sebagai suatu kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik
yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan
lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk
memenuhi kepuasannya.
Kaitan
dengan perencanaan sumber daya manusia, Andrew E. Sikula (1981;145)
mengemukakan bahwa Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga
kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan
berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi
dengan rencana organisasi. Adapun Nystrom (Yoder, 1981:173) mendefinisikan
bahwa Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan,
pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai
kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat,
yang secara otomatis lebih bermanfaat.
Menurut
Handoko (1997:53) perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja
merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan
bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi
tersebut.
Dari
beberapa pendapat yang dikemukakan, tentu saling berkaitan, meskipun ada
beberapa poin yang berbeda. Namun jika diperhatikan secara saksama, pada
sasarnya sama. Dengan demikian perencanaan sumber daya manusia dapat dikatakan
sebagai suatu tindakan awal yang akan dilakukan untuk tujuan organisasi, yang didasarkan
pada peramalan, penentuan atau mempertemukan kebutuhan akan tenaga kerja yang
berkaitan dengan rencana organisasi di waktu mendatang.
Perencanaan
SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan
sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya. Dalam
perencanaan sumber daya manusia, terdapat tiga kepentingan, yaitu: kepentingan individu,
kepentingan organisasi, dan kepentingan eksternal.
Adapun
perencanaan sumber daya manusia ini memungkinkan organisasi untuk memperbaiki sumber
daya manusia, memadukan kegiatan-kegiatan personalia, mengadakan pengadaan
karyawan-karyawan baru secara ekonomis, mengembangkan informasi dasar manajemen
untuk membantu kegiatan unit-unit organisasi lainnya, membantu program
penarikan dasar tenaga kerja secara sukse, serta mengkoordinasikan program-program
manajemen personalia yang berbeda.
Pada
umumnya perencanaan sumberdaya manusia harus mempunyai tujuan yang berdasar
pada kepentingan individu, organisasi, dan kepentingan eksternal. Tujuan perencanaan
sumber daya manusia adalah menghubungkan sumber daya manusia yang ada untuk
kebutuhan organisasi pada masa yang akan datang, guna menghindari mismanajemen,
dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. Sedangkan penyebab adanya
perencanaan sumber daya manusia salah satunya adalah permintaan atau kebutuhan
sumber daya manusia pada organisasi di waktu yang akan datang.
2.4 Proses
Dan System Perencanaan Sumber Daya Manusia
Strategi
perencanaan sumber daya manusia adalah alat yang akan digunakan untuk membantu
organisasi dalam mengantisipasi dan mengatur penawaran serta permintaan sumber
daya manusia. Strategi sumber daya manusia ini memberikan arah secara
keseluruhan mengenai bagaimana kegiatan sumber daya manusia akan dikembangkan
dan di kelola. Pengembangan rencana sumber daya manusia merupakan rencana
jangka panjang, sebagai contoh: dalam perencanaan sumber daya manusia suatu
organisasi harus mempertimbangkan alokasi orang-orang pada tugasnya untuk
jangka panjang, tidak hanya enam bulan kedepan, atau hanya untuk tahun kedepan.
Alokasi ini membutuhkan pengetahuan untuk dapat meramal kemungkinan apa yang
akan terjadi kelak seperti perluasan, pengurangan pengoperasian, dan perubahan
teknologi yang dapat mempengaruhi organisasi tersebut. Dalam proses perencanaan
sumber daya manusia, terdapat beberapa syarat, yaitu: harus mengetahui secara
jelas masalah yang akan direncanakan; mampu mengumpulkan dan menganalisis
informasi tentang sumber daya manusia; mempunyai pengalaman pengalaman yang
luas tentang job analisis organisasi; mengetahui secara luas peraturan dan
kebijakan pemerintah serta memperkirakan peningkatan sumber daya manusia dan
teknologi masa depan. Terhadap syarat-syarat tersebut, terdapat prosedur dalam
perencanaan sumber daya manusia, berikut:
1. Menetapkan
secara jelas kuantitas dan kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan.
2. Mengumpulkan
data dan informasi tentang sumber daya manusia.
3. Mengelompokan
data dan informasi serta menganalisisnya.
4. Menerapkan
beberapa alternative
5. Memilih
yang terbaik dari alternative yang akan di jadikan rencana
6. Menginformasikan
rencana kepada para karyawan untuk di realisasikan
7. Penggunaan
metode perencanaan sumber daya manusia
2.5 Dampak Sumber Daya Manusia Terhadap
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Kemampuan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan
strategiknya dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor sumber daya manusia. Faktor
tersebut penting sebagai landasan untuk membantu perencanaan bisnis dan
eksekutif dalam memikirkan relevansi perencanaan sumber daya manusia. Faktor
dasar dari sumber daya manusia diantaranya biaya ekonomis dan kapasitas untuk
beroperasi secara efektif.
Biaya ekonomis yang dimaksud salah satunya yaitu biaya tenaga
kerja merupakan biaya yang signifikan bagi banyak organisasi, Biaya modal,
perlengkapan dan bahan baku semakin sulit dikendalikan karena kelangkaannya dan
inflasi. Dengan demikian kendali atas banyaknya karyawan, kompensasi dan
tunjangn menyita perhatian manajemen. Karena hal tersebut juga bisa menjadi
kemungkinan untuk rugi. Sedangkan kapasitas yaitu mencakup kapasitas untuk
beroprasi secara efektif, bakat dan upaya sumber daya manusia memiliki imbas
rill terhadap produktivitas, efektivitas organisasi, kompetensi manajemen,
stabilitas organisasional, hubungan eksternal, adaptasi terhadap organisasi
serta perubahan lainnya yang mendukung tujuan strategik organisai. Namun demikian,
ada beberapa pertanyaan yang perlu di jawab, yaitu Siapa Yang Melakukan Perencanaan Sumber Daya Manusia ?, Siapa Yang Direncanakan Dalam Perencanaan
Sumber Daya Manusia ? dan Mengapa Melakukan Perencanaan Sumber Daya Manusia ?
Terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut maka dapat di jawab bahwa Perencanaan sumber daya manusia
melibatkan manajemen puncak maupun spesialis sumber daya manusia dan akan
bergantung pada informasi dari banyak lapisan manajemen. Ketika merancang sistem perencanaan sumber
daya manusia, tersedia beberapa pilihan menyangkut siapa yang akan
direncanakan. Salah satu pilihannya adalah merencanakan pada tingkat agregat
untuk pekerjaan atau keluarga pekerjaan. Jenis perencanaan ini biasanya dipakai
untuk pekerjaan dengan beberapa pemangku jabatan dan pekerjaan pada lapisan
manajemen madya atau bawahannya. Disamping perencanaan agregat, banyak pula
organisasi yang merencanakan pada tingkat individu.
Perencanaan menghubungkan tindakan dan konsekuensi. Tanpa
perencanaan, organisasi tidak akan mengetahui penilaian mana yang berfaedah,
apakah organisasi sedang berada di jalur yang benar, tindakan mana yang akan
mendatangkan hasil yang paling besar dan bagaimana mengintegrasikan beraneka
aktivitas yang berlainan sehingga saling melengkapi satu sama lainnya. Selain
itu, manajemen sumber daya manusia juga dapat menjadi hanya sekumpulan aktivitas
yang tidak terintegrasi dan setiap aktivitas boleh jadi hanya mementingkan
tujuannya sendiri. Perencanaan juga dapat mendayagunakan sumber daya manusia
secara lebih efisien dan efektif. Dimana perencanaan sumber daya manusia
haruslah mendahului semua aktivitas manajemen sumber daya manusia lainnya.
Perencanaan dapat menghubungkan sumber daya manusia dan organisasi. Perusahaan
mempunyai tujuan seperti pangsa pasar, pemangkasan biaya, inovasi, reputasi dan
layanan bermutu tinggi. Tanpa adanya perencanaan, hal tersebut akan dapat
dengan mudah dilupakan ketika mengejar masing-masing aktivitas sumber daya
manusia. Dan perencanaan membuat para karyawan lebih puas dan berkembang.
2.6 Manfaat Perencanaan Sumber Daya
Manusia
Perencanaan biasanya dianggap penting bagi efektivitas
manajemen dihampir semua organisasi besar. Telah banyak organisasi/perusahaan
yang telah melakukan proses sistematik untuk menentukan tujuan, kebutuhan
sumber daya dan cara operasinya. Ini merupakan perencanaan yang bersifat
strategik. Sumber daya alam, kemampuan teknologi, hak paten dan produk, pangsa
pasar serta modal keuangan semuanya mendapat pertimbangan yang matang dalam
perencanaan strategik. Dengan demikian, sumber daya manusia sangat jarang
diperhatikan. Pertimbangan akan sumber daya manusia umumnya terbatas pada
anggaran dan perencanaan tahunan, atau untuk analisis dan perencanaan yang
dilaksanakan oleh spesialis sumber daya manusia dalam perencanaan program
seperti rekrutmen dan pelatihan.
Perencanaan sumber daya manusia yang efektif sangatlah
tergantung pada kualitas dan banyaknya informasi relevan yang tersedia bagi
pengambilankeputusan. Melalui proses ini ditentukanlah informasi yang tersedia
saat ini, lalu diputuskan informasi mana yang diperlukan untuk memprediksi
kebutuhan di masa depan. Dan cara terbaik dalam menyikapi perencanaan sumber
daya manusia adalah dengan menganggapnya sebagai gambaran tentang kemungkinan
yang akan terjadi di masa depan berdasarkan bukti yang ada saat ini. Sekiranya
hal ini dilakukan secara benar, perencanaan sumber daya manusia akan memberikan
manfaat bagi organisasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, diantaranya
:
a. Penggalakan perilaku proaktif
ketimbang reaktif
Menjadi proaktif berarti melihat
kedepan dan mengembangkan visi seta bagaimana suatu organisasi dapat mendayakan
sumber daya manusianya untuk menjadi lebih unggul.
b. Komunikasi eksplisit tujuan organisasi
Perencanaan sumber daya manusia
dapat membantu suatu organisasi membuat sasaran strategik terfokus pada
pemanfaatan tenaga berbakat dan ketrampilan khususnya.
c. Stimulasi pemikiran kritis dan
pemeriksaan asumsi yang berkesinambungan
Masing-masing manajer mempunyai cara
pandang dan pola piker yang berbeda dalam menyikapi serta memecahkan masalah
yang mereka dapatkan. Asumsi yang
melandasi keputusan bisnis mereka akan membuahkan hasil yang baik apabila
keputusan yang mereka ambil adalah benar, dan akan terjadi sebaliknya jika
keputusan mereka adalah salah.
d. Identifikasi kesenjangan situasi
sekarang dan visi masa depan
Perencanaan sumber daya manusia
dapat berfungsi sebagai katalis perubahan dan mobilisasi sumber daya organisasi
untuk meraih dan/atau meningkatkan daya saing dimasa yang akan datang.
e. Penggalakan partisipasi manajer lini
Sebagaimana aktivitas manajemen
sumber daya manusia lainnya, partisipasi manajer linipun sudah sepatutnya lita
libatkan dalam proses perencanaan.
f. Identifikasi kendala dan peluang
sumber daya manusia
Sumber daya manusia memainkan peran
utama dalam keberhasilan atau kegagalan akhir dari setiap rencana bisnis strategik.
Maka dari itu manajer sangat menghindari resiko sehingga mereka tidak akan
kehilangan peluang bisnis yang penting.
g. Pembentukan ikatan bersama
Rencana sumber daya manusia yang
disusun dengan baik dimana melibatkan semua lapisan organisasi dapat membantu organisasi
menciptakan rasa memiliki nilai-nilai dan ekspetasi bersama.
Pada umumnya organisasi menyusun perancanaan utama sekali
dalam setahun, namun dengan adanya modifikasi dapat dilakukan atas masuknya
informasi baru sepanjang tahun.
Proses perencanaan dapat terfokus pada beberapa horizon
waktu. Misalnya organisasi pada tahap pembangunan yang elemnter dari fungsi
perencanaan sumber daya manusianya biasanya melakukan perencanaan untuk jangka
pendek. Organisasi dengan pengalaman kerja yang lebih lama dalam perencanaan
sumber daya manusia dan kebutuhan yang lebih kompleks akan menggunakan
perencanaan untuk jangka waktu yang lebih lama.
2.7 Tantangan Perencanaan Sumber Daya
Manusia
Dalam melakukan perencanaan sumber daya manusia yang
efektif, organisasi menghadapi beberapa tantangan penting, diantaranya :
1. Mempertahankan keunggulan kompetitif
Setiap keunggulan kompetitif yang
dinikmati oleh organisasi cenderung berjangka pendek karena organisasi lain
mungkin saja menirunya. Hal ini berlaku juga untuk keunggulan kompetitif sumber
daya manusia, pemasaran dan teknologi. Tantangan dari prespektif sumber daya
manusia adalah merumuskan strategi yang menawarkan keunggulan kompetitif yang
berkesinambungan.
2. Mendukung seluruh strategi bisnis
Penyusunan strategi sumber daya
manusia untuk mendukung seluruh strategi bisnis merupakan tantangan karena
beberapa sebab yaitui, Manajemen puncak tidak selalu mampu menjabarkan secara
jernish strategi apa yang digunakan dalam perusaaan. Kemungkinan terdapat
ketidakpastian dan ketidaksetujuan terhadap strategi sumber daya manusia yang
akan diterapkan; dan organisasi besar mungkin memiliki unit-unit bisnis yang
berbeda.
3. Menghindari konsentrasi berlebihan
pada masalah harian
Beberapa pimpinan memfokuskan
perhatian mereka pada masalah yang mendesak. Mereka jarang mempunyai waktu
untuk memfokuskan diri pada prespektif jangka panjang.
4. Menyusun strategi sumber daya
manusia yang sesuai dengan karakteristik unik organisasi
Tidak ada dua organisasi yang
benar-benar mirip. Setiap organisasi pasti berbeda dalam hal sejarah, kultur,
gaya kepemimpinan, teknologi, dan lain- lain.
5. Menanggulangi perubahan lingkungan
Suatu organisasi selalu mengatasi
perubahan yang cepat. Tantangan utama dalam penyusunan strategi sumber daya
manusia adalah membuat strategi yang akan berhasil di dalam lingkungan unik
dimana organisasi berkiprah sehingga memberikannya keunggulan kompetitif yang
berkesinambungan.
6. Menyita komitmen manajemen
Banyak program sumber daya manusia
yang berasal dari dalam departemen sumber daya manusia gagal karena manajer
lini tidak dilibatkan dalam penyusunannya. Strategi sumber daya yang berasal
dari dalam departemen sumber daya manusia akan kecil kemungkinannya untuk
berhasil, kecuali manajer di semua arus termasuk eksekutif puncak yang
menyokong secara penuh.
7. Menjabarkan rencana strategik ke
dalam tindakan
Rencana strategik yang terkesan
hebat diatas kertas sering gagal karena buruknya ilmplementasi. Jikalau rencana
tidak mempengaruhi praktik, rencana itu akan dianggap sebagai macam kertas
belaka oleh kalangan karyawan dan manajer.
8. Mengakomodasikan perubahan
Rencana sumber daya menusia
hendaknya cukup fleksibel untuk mengakomodasikan perubahan yang mempengaruhi
bisnis. Organisasi dengan rencana strategik yang tidak lentur akan tidak
sanggup merespon perubahan secara tangkas karena sedemikian terikatnya pada
serangkaian tindakan tertentu.
2.8 Menghubungkan Perencanaan Sumber
Daya Manusia Dengan Perencanaan Strategik
Perencanaan strategik sangat membutuhkan pertimbangan
lingkungan internal dan eksternal. Perencanaan sumber daya manusia haruslah
dikaitkan dengan strategi organisasional. Perencanaan sumberdaya manusia
menjadi penghubung antara lingkungan organisasi dan manajemen sumber daya
manusia, dengan demikian fungsi perencanaan terhadap manajemen sumber daya
manusia memainkan peran vital. Perencanaan sumber daya manusia mengintegrasikan
lingkungan internal dan lingkungan eksternal serta memadukan focus keputusan
personalia ke arah tujuan sumber daya manusia dan organisasi.
Rencana strategik mencakup keputusan besar mengenai arah organisasi
yang akan diambil serta strategi yang akan diterapkan. Perencanaan ini
merupakan proses penetapan tujuan organisasi dan menentukan seluruh program
tindakan untuk meraih tujuan tersebut. Dalam perencanaan operasional umumnya
dianggap terdapat lingkungan bisnis yang agak stabil dan memperhitungkan
perubahan yang hanya menyangkut faktor-faktor seperti taktik yang cepat,
efisiensi produksi, perubahan sistem dan praktik yang baik, penyesuaian
terhadap tingkat aktivitas bisnis, respon terhadap pelanggan atau permintaan
lainnya serta modifikasi produksi, iklan jasa atau proses bisnis lainnya.
Perbedaan utamanya adalah pada tingkat perubahannya dihasilkan dari
perencanaan, dengan demikian pada tingkat dampaknya terhadap perencanaan sumber
daya manusia. Perencanaan strategik biasanya menjadi tanggung jawab manajemen
puncak (dewan direksi, presiden direktur, wakil presiden direktur dan mungkin
juga suatu komite perencanaan jangka panjang). Tugas perumusan dan penerapan
rencana operasional sering dilakukan oleh manajer madya seperti manajer pabrik,
manajer penjualan regional dan kepala departemen.
Perencanaan strategik berhubungan dengan prespektif jangka
panjang, dan mengalir kedalam perencanaan operasional. Tingkat perencanaan
operasional mamiliki prespektif jangka menengah, dan bertalian dengan program
tertentu direncanakan, jenis dan jumlah karyawan yang dibutuhkan, struktur
organisasi, suksesi dan pengambangan manajemen, disamping rencana tertentu
untuk menerapkan rencana strategik. Selain itu perencanaan strategik secara
logis sejajar dengan proses perencanaan bisnis.
2.9 Pengendalian Dan Evaluasi
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Pengendalian dan evaluasi merupakan cirri yang penting dari
setiap sistem perencanaan, namun keberhasilan seluruh organisasi dalam mencapai
tujuan sumber daya manusia tidaklah terjadi melalui upaya serampangan. Tujuan
pengendalian evaluasi adalah untuk mengerahkan beragam aktivitas perencanaan
sumber daya manusia dan mengidentifikasi penyimpangan dari rencana beserta
sebab-sebabnya. Karena itulah maka dibutuhkan tolok ukur untuk menilai
pelaksanaan. Tujuan kualitatif dan kuantitatif dapat memeinkan peran yang
berguna dalam perencanaan sumber daya manusia. Tujuan kuantitatif, membuat
proses pengandalian dan evaluasi lebih obyektif dan mengukur penyimpangan dari
rencana secara lebih akurat. Kelebihan informasi kuantitatif adalah bahwa
informasi ini menyoroti bidang masalah potensial dan dapat menyediakan basis
untuk diskusi konstruktif terhadap persoalan. Evaluasi dan pengendalian harus
selalu selaras dengsn tingkat perkembangan proses perencanaan sumber daya yang
lainnya. dalam situasi yang terdapat pada perencanaan sumber daya manusia,
haruslah kita mencoba menilai hal-hal berikut :
1. Sejauh mana perencana menyikapi
masalah dan peluang sumber daya manusia serta memberikan prioritas yang wajar.
2. Hubungan kualitas kerja dengan yang
lainnya.
3. Sejauh mana dalam pengambilan
keputusan.
4. Nilai perencanaan sumber daya
manusia yang dirasakan.
3.
Kesimpulan
Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Planning) merupakan proses manajemen dalam
menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisi yang
diinginkan di masa depan, sedangkan sumber daya manusia adalah seperangkat
proses-proses dan aktivitas yang dilakukan bersama oleh manajer sumber daya
manusia dan manajer lini untuk menyelesaikan masalah organisasi yang terkait
dengan manusia. perencanaan sumber daya manusia dipandang sebagai proses
linear, dengan menggunakan data dan proses masa lalu (short-term) sebagai pedoman perencanaan di masa depan (long-term). Dari beberapa pengertian
tadi ,maka perencanaan SDM adalah serangkaian kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan secara sistematis dan strategis yang berkaitan dengan peramalan
kebutuhan tenaga kerja/pegawai dimasa yang akan datang dalam suatu organisasi
(publik, bisnis) dengan menggunakan sumber informasi yang tepat guna penyediaan
tenaga kerja dalam jumlah dan kualitas sesuai yang dibutuhkan. Adapun dalam
perencanaan tersebut memerlukan suatu strategi yang didalamnya terdapat
seperangkat proses- proses dan aktivitas yang dilakukan bersama oleh manajer
sumber daya manusia pada setiap level manajemen untuk menyelesaikan masalah
organisasi guna meningkatkan kinerja organisasi saat ini dan masa depan serta
menghasilkan keunggulan bersaing berkelanjutan.
Daftar Pustaka
Ndraha,
Taliziduhu.1999. Pengantar Teori Pembangunan Sumber Daya Manusia. Jakarta
: Rineka Cipta
Nawawi,
Hadari, 1998, Manajemen Sumber Daya
Manusia : Untuk Bisnis Yang Kompetitif, Yogyakarta : Gajah Mada University
Press.
Suradinata, Ermaya, 1998, Manajemen Pemerintahan
dan otonomi Daerah, Bandung; Penerbit Ramadhan
Handoko, H, 1998, Manajemen Personalia
dan Sumber Daya Manusia, Edisi 2, BBPE, Yokyakarta
Andrew E. Sikula, 1981, Personnel Administration and Human
Resources Management. John Wiley & Sons, Inc.
Yoder, Dale.1981. Personal Management and Industrial Relation. New Delhi: Prentice-Hall
of india Private Limited
Hani
Handoko T., 1997, Manajemen, Edisi II, Yogyakarta : BPFE
No comments:
Post a Comment