Wednesday, February 1, 2017

EMPAT KUADRAN DALAM RODA BOB SADINO



EMPAT KUADRAN DALAM RODA BOB SADINO

Roda Bob Sadino merupakan salah satu pola dari rahasia sukses seorang Bob Sadino. Om Bob menggambarkan empat kuadran bagi pengusaha. Salah satunya adalah Kuadran BISA atau sering disebut Ilmu Jalanan (take action). Kuadran ini terbilang sangat penting bagi BOB SADINO sebagaimana quote-nya: “Sekolah terbaik adalah sekolah jalanan, yaitu sekolah yang memberikan kebebasan kepada muridnya supaya kreatif.". namun demikian tidak benar bahwa Om Bob mentah-mentah tidak setuju dengan sekolah formal yang lebih teoritik dalam pembelajaran tentang usaha/bisnis. sebab kedua-nya secara jelas diramu dalam Roda Bob Sadino Berikut:

Roda Bob Sadino (RBS)

1. Kuadran TAU

Kuadran Tau adalah  proses belajar di sekolah pd umumnya.. Sering disebut kuadran Kampus / sekolah Di kampus inilah orng belajar berbagai teori sampai dengan ujian, skripsi lulus dan mendapat gelar.
Titik berat pembalajaran di kuadran tau adalah bagaimana seseorang mendaptkan ilmu, teori dan informasi sebanyak-banyaknya. Makin banyak inormasi dan teori yg didapat makin pintarlah sebutannya, Kelemahan orng yg berada di kuadran tahu adalah = lemah di lapangan/praktek,krn terlalu byk analisa, takut rugilah dsb..
Seringkali teori jika dibawa ke masyarakat, efektifitasnya bisa 0%, mengapa bisa begitu , teori umumnya selalu tetinggal oleh dinamika masyarakat, Karna teori biasanya disusun berdasarkan riset atas fakta dan informasi yg sudah berlalu cukup lama .
Om Bob menggambarkan orang yg berada di kuadran tau ini ibarat orng yg sedang belajar menembak, . Orang2 ini dibekali berbagai ilmu ttg jenis senapan, teknik  menembak, cara menembak dg jitu, akan tetapi mereka justru tidak pernah memegang senapan dan pelurunya sama sekali. Oleh sebab itu orng yg berkompeten di kuadran TAU bisa saja menjadi tidak kompeten lagi manakala harus terjun ke tengah2 masyarakat.

2. Kuadran BISA

Kuadran ini menggambarkan orng yg tidak sekolah belajar melakukan dan mengerjakan sesuatu pekerjaan di berbagai bidang. Mereka biasanya langsung melangkah tanpa bersandar pada teori, karana mereka memang tidak lagi peduli dg teorinya.
Titik berangkat mereka adalah praktek, melakukan tindkan, action, dan sepeuhnya belajar dari proses tersebut. Orng di kuadran bisa dapat saja bisa mngerjakan pekerjaannya dg benar tapi bisa juga melakukan pekerjaan dg salah. Namun kedua pengalaman tersebut menjadi sumber belajarnya.
Karna itu org di kuadran BISA, lama2 menjadi bisa melakukan pekerjaan dengan benar karna melakukan terus menerus, praktik terus menerus , belajar dari proses. Salah di perbaiki dll.
Di kuadran ini di gambarkan orang yg langsung memegang senapan mengisi dengan peluru dan langsung menembak ke sasaran yg dituju.Saat pertama kali belajar mungkin sasarannya meleset samapai puluhan kali, akan tetapi berangsur2 bisa tepat sasaran juga.

Orang di kuadran ini jelas berbeda dg di kuadran TAU , orang di kuadran TAU bisa tau teorinya tapi sering kali tidak bisa mengaplikasikannya dalam masyarakat. Walau begitu sering kali orang di kuadran TAU menganggap orang yg dikuadran BISA tidak kompeten secara teori.

3. KUADRAN TERAMPIL


Orang-orang di kuadran terampil biasanya sudah melewati kuadaran tau dan kuadarn bisa. Butuh waktu 20-30 tahun dari kuadaran BISA untuk naik ke kuadranTERAMPIL
Kuadran TERAMPIL biasanya merupakan akibat dialektika antara kuadaran TAU dan BISA .Menurut OM BOB seharusnya orang2 di kuadran TAU harus terus menerus menguji teorinya di KUADARAN BISA.
Dan sebaliknya orng di kuadran BISA mau bergerak dan mengalamai proses di kuadran TAU .artinya prakteknya bisa menjadi efektif karena dikuatkan oleh teori dan metode2nya. Akibat atau hasil yg saling menguatkan ini adalah meningkatnya Kemampuan atau kecakapan seseorang MAsyarakat menyebutnya org yg skillfull atau terampil di bidnagnya.
Om Bob mengkategorikan orang yg di kuadran TRAMPIL ini sebagai orang yg respons-able dan accountable
Responaible =artinya memiliki kemampuan  merespon segalan persoalan dengan tepat Accountable = memiliki kemampuan mengatasi masalah secara bertanggungjawab.
Gambaran orang terampil adalah orng yg sudah mampu menembak dengan baik, karena bisa mempertanggungjawabkan setiap peluru yg ditembakkannya. Orang ini sudah bisa menembak dengan baik karena selain terus menerus berlatih menembak, orang ini juga diajari terus menerus teorinya, dan cara-cara menembak dengan tepat.

4. KUADRAN AHLI

 

Penghuni kuadran AHLI ini adalah : mereka yg selain telah bisa meningkatkan keterampilannya, responsif dan bertanggung jawab juga karena mampu memberikan manfaat byk orang,serta diakui kompeensinya oleh masyarakat luas.
Orang yg berada di kuadran TERAMPIL memiliki efektivitas teori ke praktik sampai 90 % Akan tetapi orang yg berada di kuadran AHLI bisa mencapai 99%.
Ilustrasi nya adalah penembak yg sangat-sangat hebat dalam menembak. Setelah terampil menembak, mereka belajar lagi menggunakan cara-cara tertentu atau trik tertentu untuk meningkatkan kemampuan.Alhasil dg mata tertutup-pun mereka bisa menembak.

Pengertian TERAMPIL dan AHLI ebenarnya tipis sekali bedanya, akan tetapi perbedaannya terletak bahwa Orang di kuadran AHLI diakui oleh masyarakat. Bisa menjadi teladan, penyuluh bagi orang-orang yg berada di kuadran TAU atau BISA.
Meskipun sangat ahli dalam teori dan prktek bukan tidak mungkin orng yg berada di kuadran AHLI ini mampu menjawab semua pertanyaan, . Katakanlah dari 1.000 pertanyaan yg diajukan bisa dijawab 99,9 %, maka bukan tidak mungkin 0.1% pertanyaan yg tidak bisa dijawab itu jawabanya di temukan di kuadran TAU.
Karena itu orang2 di kuadran AHLI akan berputar lagi belajar lagi di kuadran TAU dst. Dari perputaran kuadran tsb Bob sangat menitik beratkan pada proses dialektika antara kuadran TAU dan BISA .Ia menggambarkan proses itu sebagai bandul yg bergerak ke kuadran pertama dan kedua secara terus menerus.
Jadi artinya orang dikuadran tau harus terus menguji teorinya di kuadran bisa, sebab di kuadran BISA itulah segala hambatan, tantangan dan peluang nyata.
Sebaliknya org di kuadran BISA harus terus menerus menambah ilmunya di kuadran TAU supaya prakteknya bisa efektif. KuadranTERAMPIL dan AHLI adalah hasil proses dialektika kuadran TAU dan BISA. Sering yg terjadi orang yg di kuadran TAU tidak mau menyeberang ke kuadran BISA. Dari kacamata BOB sadino jelaslah bahwa akar dari 1 juta sarjana nganggur itu karena kuadran TAU enggan menyeberang ke kuadran BISA.
Lalu akar dari kemiskinan di Indonesia salah satunya juga karena mandulnya para sarjana yg tidak berkompeten.Mereka gagal menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri, terlebih bagi orng lain. Sementara orang yg kuadran TAU menerobos ke kuadran TERAMPIL atau kuadran AHLI menghasilkan ahli-ahli yg tak kompeten, dan penyuluhan dan bimbingan mereka menyesatkan.
Nah demikian sharing ilmu dari jurus Bob Sadino.