Pencarian
jati diriku tidak hanya sampai disini, karena ketiku aku membenci diriku.
Lagi-lagi aku mulai mencari jati diri itu.
Selama
ini aku tidak pernah merasa membenci diriku sendiri, karena aku tahu diriku
sudah terlalu capek merasakan kebencian dari orang-orang yang selama ini tidak
menyukaiku. Aku tidak mau menyiksa diriku dengan membencinya sekali lagi. Tapi
tidak untuk saat ini.
Kini
aku mendapat satu jawaban penting bahwa pencarian jati diri itu penting.
Terlalu penting untukku, terutama. Karena ketika aku mulai membenci diriku, aku
memulai lagi dari awal untuk mencari jati diri lagi. Aku bukan anak ABG yang
mencari jati diri lalu galau-galauan karena tidak berhasil menemukan jati
dirinya. Tidak, .....sudah kubilang berkali-kali bukan bahwa aku bukan anak ABG
lagi.
Saat
ini, aku membenci diriku sendiri. Aku mulai tak mempercayai diriku lagi, aku
mulai meragukan pemikiranku lagi. Entah mengapa, yang jelas ketika ada orang
lain yang mengingkari janjinya padaku dan aku membencinya, ketika itu pula aku
melakukan hal yang sama kepada diriku sendiri. Aku membenci diriku sendiri yang
telah mengingkari janji kepada diriku sendiri. Aneh kah aku? Tidak, justru aku
sangat normal karena aku bersikap adil terhadap diriku, aku tidak berat
sebelah.
Terkadang,
orang yang terlihat normal sungguh sangat aneh. Justru orang yang dianggap
aneh, bahkan lebih normal dari pada orang-orang normal lainnya.
Wassalam.
No comments:
Post a Comment