EMPAT KUADRAN DALAM RODA BOB SADINO
Roda Bob Sadino merupakan
salah satu pola dari rahasia sukses seorang Bob Sadino. Om Bob
menggambarkan empat kuadran bagi pengusaha. Salah satunya adalah Kuadran BISA
atau sering disebut Ilmu Jalanan (take
action). Kuadran ini terbilang sangat penting bagi BOB SADINO sebagaimana
quote-nya: “Sekolah terbaik adalah sekolah jalanan, yaitu sekolah yang
memberikan kebebasan kepada muridnya supaya kreatif.". namun demikian tidak
benar bahwa Om Bob mentah-mentah tidak setuju dengan sekolah formal yang lebih
teoritik dalam pembelajaran tentang usaha/bisnis. sebab kedua-nya secara jelas diramu
dalam Roda Bob Sadino Berikut:
Roda Bob
Sadino (RBS)
1. Kuadran TAU
Kuadran Tau
adalah proses belajar di sekolah pd umumnya.. Sering disebut kuadran
Kampus / sekolah Di kampus inilah orng belajar berbagai teori sampai dengan
ujian, skripsi lulus dan mendapat gelar.
Titik berat
pembalajaran di kuadran tau adalah bagaimana seseorang mendaptkan ilmu, teori
dan informasi sebanyak-banyaknya. Makin banyak inormasi dan teori yg didapat
makin pintarlah sebutannya, Kelemahan orng yg berada di kuadran tahu adalah =
lemah di lapangan/praktek,krn terlalu byk analisa, takut rugilah dsb..
Seringkali teori
jika dibawa ke masyarakat, efektifitasnya bisa 0%, mengapa bisa begitu , teori
umumnya selalu tetinggal oleh dinamika masyarakat, Karna teori biasanya disusun
berdasarkan riset atas fakta dan informasi yg sudah berlalu cukup lama .
Om Bob
menggambarkan orang yg berada di kuadran tau ini ibarat orng yg sedang belajar
menembak, . Orang2 ini dibekali berbagai ilmu ttg jenis senapan, teknik
menembak, cara menembak dg jitu, akan tetapi mereka justru tidak pernah
memegang senapan dan pelurunya sama sekali. Oleh sebab itu orng yg berkompeten
di kuadran TAU bisa saja menjadi tidak kompeten lagi manakala harus terjun ke
tengah2 masyarakat.
2. Kuadran BISA
Kuadran ini
menggambarkan orng yg tidak sekolah belajar melakukan dan mengerjakan sesuatu pekerjaan
di berbagai bidang. Mereka biasanya langsung melangkah tanpa bersandar pada
teori, karana mereka memang tidak lagi peduli dg teorinya.
Titik berangkat
mereka adalah praktek, melakukan tindkan, action, dan sepeuhnya belajar dari
proses tersebut. Orng di kuadran bisa dapat saja bisa mngerjakan pekerjaannya
dg benar tapi bisa juga melakukan pekerjaan dg salah. Namun kedua pengalaman
tersebut menjadi sumber belajarnya.
Karna itu org di
kuadran BISA, lama2 menjadi bisa melakukan pekerjaan dengan benar karna
melakukan terus menerus, praktik terus menerus , belajar dari proses. Salah di
perbaiki dll.
Di kuadran ini
di gambarkan orang yg langsung memegang senapan mengisi dengan peluru dan
langsung menembak ke sasaran yg dituju.Saat pertama kali belajar mungkin
sasarannya meleset samapai puluhan kali, akan tetapi berangsur2 bisa tepat
sasaran juga.
Orang di kuadran
ini jelas berbeda dg di kuadran TAU , orang di kuadran TAU bisa tau teorinya
tapi sering kali tidak bisa mengaplikasikannya dalam masyarakat. Walau begitu
sering kali orang di kuadran TAU menganggap orang yg dikuadran BISA tidak
kompeten secara teori.
3. KUADRAN TERAMPIL
Orang-orang di
kuadran terampil biasanya sudah melewati kuadaran tau dan kuadarn bisa. Butuh
waktu 20-30 tahun dari kuadaran BISA untuk naik ke kuadranTERAMPIL
Kuadran TERAMPIL
biasanya merupakan akibat dialektika antara kuadaran TAU dan BISA .Menurut OM
BOB seharusnya orang2 di kuadran TAU harus terus menerus menguji teorinya di
KUADARAN BISA.
Dan sebaliknya
orng di kuadran BISA mau bergerak dan mengalamai proses di kuadran TAU .artinya
prakteknya bisa menjadi efektif karena dikuatkan oleh teori dan metode2nya.
Akibat atau hasil yg saling menguatkan ini adalah meningkatnya Kemampuan atau
kecakapan seseorang MAsyarakat menyebutnya org yg skillfull atau terampil di
bidnagnya.
Om Bob
mengkategorikan orang yg di kuadran TRAMPIL ini sebagai orang yg respons-able
dan accountable
Responaible
=artinya memiliki kemampuan merespon segalan persoalan dengan tepat
Accountable = memiliki kemampuan mengatasi masalah secara bertanggungjawab.
Gambaran orang
terampil adalah orng yg sudah mampu menembak dengan baik, karena bisa
mempertanggungjawabkan setiap peluru yg ditembakkannya. Orang ini sudah bisa
menembak dengan baik karena selain terus menerus berlatih menembak, orang ini
juga diajari terus menerus teorinya, dan cara-cara menembak dengan tepat.
4. KUADRAN AHLI
Penghuni kuadran
AHLI ini adalah : mereka yg selain telah bisa meningkatkan keterampilannya,
responsif dan bertanggung jawab juga karena mampu memberikan manfaat byk
orang,serta diakui kompeensinya oleh masyarakat luas.
Orang yg berada
di kuadran TERAMPIL memiliki efektivitas teori ke praktik sampai 90 % Akan
tetapi orang yg berada di kuadran AHLI bisa mencapai 99%.
Ilustrasi nya
adalah penembak yg sangat-sangat hebat dalam menembak. Setelah terampil
menembak, mereka belajar lagi menggunakan cara-cara tertentu atau trik tertentu
untuk meningkatkan kemampuan.Alhasil dg mata tertutup-pun mereka bisa menembak.
Pengertian
TERAMPIL dan AHLI ebenarnya tipis sekali bedanya, akan tetapi perbedaannya
terletak bahwa Orang di kuadran AHLI diakui oleh masyarakat. Bisa menjadi
teladan, penyuluh bagi orang-orang yg berada di kuadran TAU atau BISA.
Meskipun sangat
ahli dalam teori dan prktek bukan tidak mungkin orng yg berada di kuadran AHLI
ini mampu menjawab semua pertanyaan, . Katakanlah dari 1.000 pertanyaan yg
diajukan bisa dijawab 99,9 %, maka bukan tidak mungkin 0.1% pertanyaan yg tidak
bisa dijawab itu jawabanya di temukan di kuadran TAU.
Karena itu
orang2 di kuadran AHLI akan berputar lagi belajar lagi di kuadran TAU dst. Dari
perputaran kuadran tsb Bob sangat menitik beratkan pada proses dialektika
antara kuadran TAU dan BISA .Ia menggambarkan proses itu sebagai bandul yg
bergerak ke kuadran pertama dan kedua secara terus menerus.
Jadi artinya
orang dikuadran tau harus terus menguji teorinya di kuadran bisa, sebab di
kuadran BISA itulah segala hambatan, tantangan dan peluang nyata.
Sebaliknya org di kuadran BISA harus terus menerus menambah ilmunya di kuadran TAU supaya prakteknya bisa efektif. KuadranTERAMPIL dan AHLI adalah hasil proses dialektika kuadran TAU dan BISA. Sering yg terjadi orang yg di kuadran TAU tidak mau menyeberang ke kuadran BISA. Dari kacamata BOB sadino jelaslah bahwa akar dari 1 juta sarjana nganggur itu karena kuadran TAU enggan menyeberang ke kuadran BISA.
Sebaliknya org di kuadran BISA harus terus menerus menambah ilmunya di kuadran TAU supaya prakteknya bisa efektif. KuadranTERAMPIL dan AHLI adalah hasil proses dialektika kuadran TAU dan BISA. Sering yg terjadi orang yg di kuadran TAU tidak mau menyeberang ke kuadran BISA. Dari kacamata BOB sadino jelaslah bahwa akar dari 1 juta sarjana nganggur itu karena kuadran TAU enggan menyeberang ke kuadran BISA.
Lalu akar dari
kemiskinan di Indonesia salah satunya juga karena mandulnya para sarjana yg
tidak berkompeten.Mereka gagal menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya
sendiri, terlebih bagi orng lain. Sementara orang yg kuadran TAU menerobos ke
kuadran TERAMPIL atau kuadran AHLI menghasilkan ahli-ahli yg tak kompeten, dan
penyuluhan dan bimbingan mereka menyesatkan.
Nah demikian sharing ilmu dari jurus Bob Sadino.
Nah demikian sharing ilmu dari jurus Bob Sadino.
Masuk akal juga
ReplyDelete